Al-Quran Adalah Pedoman Umat Muslim. Bagaimana Sejarahnya?
Al-quran dikenal sebagai kitab suci umat islam diyakini sebagai mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Namun, sudahkah kita memahami sebenarnya apa itu Al-Quran. Baiamana sejarah singkat tentang Al-Quran.
Dalam pengertian bahasa, Al-Quran berarti bacaan, atau semacam sesuatu yang dapat dibaca secara berulang-ulang. Namun dalam sisi termologi, Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabu Muhammad SAW yang wajib disampaikan kepada umatnya secara Muttawatir melalu perantara malaikat Jibril.
Mempelajari isi dalam Al-Quran menjalankannya dalam kehidupan. Membaca dan memahami Al-Quran adalah ibadah kepada Allah SWT yang memiliki pahala sangat tinggi. Isi surat di dalam Al-Quran diawali dengan surat Al-Fatihah berakhir di Surat An-Nas.
Fungsi Dari Al-Quran
Al-Quran tidak hanya berfungsi sebagai kitab suci umat muslim saja. Di dalam Al-Quran terkandung aturan-aturan, larangan, serta apa-apa yang umat muslim wajib tahu dan pahami.
- Petunjuk Untuk Umat Manusia
Dalam surat Al-Baqarah ayat 185 dan Surat Fulsilat ayat 41 menjelaskan tentang pentingnya Al-Quran sebagai petunjuk keselamatan umat manusia. Didukung dengan hadis sahih yang memperkuat fungsi Al-Quran.
Manusia yang mendalami, menjalankan, dan mentaati isi daripada Al-Quran mendapat keselamatan baik di dunia dan akhirat kelak.
- Sumber Utama Ajaran Islam
Tahukah anda bahwa setiap ayat di dalam Al-Quran mengandung banyak pembelajaran baik yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari? Di dalam Al-quran diajarkan bagaimana tentang ilmu pengetahuan, politik, sosial dalam bermasyarakat, serta nilai budaya.
Itulah mengapa Al-Quran dikatanan sumber utama ajaran umat islam di seluruh penjuru dunia. Al-quran juga mengajarkan bagaimana seseorang harus berperilaku terhadap sesama dan Tuhan-Nya. Bagaimana hidup berumah tangga. Mentaati Al-Quran sangatlah penting bagi orang yang beragama islam.
- Al-Quran Sebagai Pembelajaran Serta Peringatan
Di dalam Al-Quran dikiisahkan berbagai riwayat nabi. Mulai dari nabi Adam as, sampai dengan nabi Muhammad SAW. Kisah-kisah ini yang perlu kita teladani, bagaimana dengan kaum-kaum nabi Luth serta peringatan dan azab yang diberikan Allah kepada kaum nabi Luth as, dan kisah lainnya.
Al-Quran juga memberikan gambaran tentang masa depan. Bagaimana tanda-tanda hari kiamat, hiruk pikuknya, kedahsyatannya, serta keadaan orang kafir dan muslimin pada hari akhir kelak.
Tidak sampai disitu, Al-Quran juga memberitahu umat muslim bagaimana situasi surga dan neraka. Golongan orang-orang yang seperti apa ketika masuk surga ataupun neraka. Masih banyak hal lainnya yang ada dalam Al-Quran. Oleh karena itu, Al-Quran memanglah pedoman bagi umat islam yang terbaik.
- Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Setiap nabi Allah SWT pasti mendapatkan mukjizat masing-masing. Nabi Isa as misalnya, yang diberikan mukjizat dapat menghidupkan orang sakit, Nabi Musa as yang dapat membelah lautan. Begitupula dengan nabi Muhammad SAW. Beliau diberikan mukjizat berupa kitab suci Al-Quran.
Selain sebagai pedoman umat muslim, Al-Quran juga berperan untuk menyempurnakan kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu sehingga ajaran Allah SWT menjadi sempurna.
Sejarah Singkat Tentang Al-Quran
Nabi Muhammad SAW telah menyerukan ajaran Allah SWT di jazirah arab. Namun, para kaum Quraisy banyak yang menolak ajaran islam dan mereka memilki siasat jahat kepada baginda rasullullah.
Pada malam dimana kaum Quraisy berniat membunuh rasulullah. Beliau telah lari dan bersembunyi di dalam Gua Hira. Kejadian tersebut menjadi turunnya mukjizat yang pertama dengan prantara malaikat Jibril.
Mukjizat yang pertama ini muncul, nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dengan kondisi badan panas dingin. Hal ini membuat istrinya Khadijah merasa bingung. Lalu nabi Muhammad menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya.
Selain mukjizat Al-Quran, malam di Gua Hira merupakan sahnya nabi Muhammad SAW menjadi seorang nabi yang terakhir dalam membawa risalah ajaran Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mendapatkan mukjizat pertamanya di usia ke 40 tahun pada 17 Ramadhan. Itulah sebabnya setiap tanggal 17 Ramadhan dikenal denngan istilah Nuzunul Quran.
Bagaimana Periode Al-Quran Turun?
Ada 3 periode ketika surat demi surat turun. Periode pertama surat-surat turun di Mekkah berkisar empat sampai lima tahun. Dalam ayat-ayat Al-Quran yang turun pada masa kejayaan islam masih menyala lilin. Ajaran islam masih dalam ruang yang cukup sempit. Ayat-ayat dalam Al-Quran untuk membentuk kepribadian Nabi Muhammad SAW, membahas bagaiman akhlak seorang muslim, bantahan tentang gaya hidup kaum Quraisy pada masa jahuiliyah terdahulu, serta mempelaari bagaimana sifat dan kekuasaan Allah SWT.
Pada Periode kedua, dimana islam sudah mulai terbuka di seluruh penjuru Arab Saudi. Dakwah islam mulai ditentang banyak orang kaum Quraisy. Ayat-ayat yang diturunkan memiliki rentang waktu empat sampai Sembilan tahun.
Ayat-ayat dalam Al-Quran berisi tentang keesaan Allah SWT, kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang muslim, kencaman dan ancaman kepada orang musyrik atas sikap an perbuatan mereka. Ayat yang turun juga menceritakan tentang keadaan pada hari kiamat kelak.
Periode yang ketiga berada di Madinah berlangsung selama 10 tahun. Di sana Rasulullah hijrah dan mulai menyebarkan ajaran islam di Madinah. Banyak orang-orang yang masuk islam. Pada saat itu bangsa Yahudi dan muslim hidup berdampingan. Namun, sayangnya bangsa Yahudi pada akhirnya menentang ajaran nabi Muhammad SAW dan memusuhi kaum muslimin.
Oleh sebab itu terdapat istilah surat Makkiyah dan Madaniyah yang digolongkan berdasarkan tempat diturunkannya ayat Alah SWT.
Sejarah Pembukuan Al-Quran
Jika melihat dari periode ketika Al-Quran diturunkan, maka tidak sekaligus sudah dalam bentuk salinan buku, namun hanya ayat per ayat. Kala itu, Nabi Muhammad SAW tidak bisa baca dan tulis sehingg apa yang beliau dengar langsung disampaikan kepada kaum muslimin.
Para sahabat yang bisa membaca dan menulis, menghafal perkataan Rasulullah. Mereka menuliskan ayat-ayat tersebut pada kulit kayu, kain, kulit hewan dan lainnya. Mengapa tidak di kertas? Saat itu belum ada kertas di dataran Arab Saudi meski negeri China telah menemukan kertas terlebih dahulu.
Sampai akhir hayatnya Nabi Muhammad SAW selalu mengulang bacaan Al-Quran bersama dengan malaikat Jibril. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kemurnia Al-Quran.
Abu Bakar Ashidiq adalah yang membukukan Al-Quran pertama kali atas usul Umar bin Khatab. Hal itu dilakukan lantaran banyaknya kaum muslimin yang mati syahid namun belum hafal Al-Quran.
Pembukan Al-Quran dipimpin Oleh Zaid bin Tsabit. Zaid meminta kepada kaum muslimin yang menulis ayat-ayat Al-Quran dikumpulkan lalu dibukukan. Abu Bakar menyimpan Al-Quran sampai akhir hayatnya. Lalu diteruskan oleh Umar bin Khatab sampai ajal menjemput. Kemudian turun ke Hafsah anak Umar bi Khatab.
Pada masa kejayaan khalifah Utsamn bin Affan Al-Quran mulai digandakan dan sebarluaskan sampai luar daratan Arab Saudi. Oleh sebab itu, agama islam mulai berkembang disuluruh penjuru dunia.
Al-Quran adalah pedoman hidup kaum muslimin. Bukan hanya sebagai kitab suci saja, namun sebagai panutan dan pengingat diri atas kekuasaan dan keesan Allah SWT agar kita selalu mendapat petunjukk-Nya.