Cara Menghafal Qur’an Yang Efektif

Allah SWT menurunkan dua mukjizat, yakni mukjizat kauniyah dan mukjizat aqiliyah. Di mana mukjizat kauniyah merupakan mukjizat yang berhubungan dengan peristiwa alam. Sedangkan mukjizat aqiliyah merupakan mukjizat yang mampu untuk dipahami dengan menggunakan logika, salah satunya adalah Al-Quran. Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat yang paling besar. Di mana penurunannya bukanlah dalam bentuk Al-Quran secara utuh, namun secara berangsur-angsur. Yang kemudian oleh para sahabat dibukukan dan hingga saat ini menjadi kitab suci yang dibaca oleh umat Islam.

Tidak hanya dibaca, bahkan sudah banyak umat Islam yang menghafalnya. Beberapa metode cara menghafal Al-Quran pun semakin mengalami perkembangan yang bisa membuat setiap penghafal Al-Quran dapat dengan mudah untuk menghafalnya. Namun tetap dengan meresapi setiap kandungan dari ayat-ayat yang telah dihafal tersebut. Sehingga tidak hanya sekedar dihafal, tetapi juga bisa meresap ke dalam hati dan mampu untuk diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga proses menghafal tersebut menjadi lebih bermakna karena telah diamalkan.

Keutamaan Membaca Al-Quran

Sebagai mukjizat yang besar, Al-Quran memiliki banyak keutamaan yang bisa Anda dapatkan jika rajin untuk membacanya setiap hari. Dengan membaca saja sudah bernilai ibadah, akan berkali lipat lagi pahala jika setiap ayat yang dibaca bisa untuk diresapi dan dimaknai untuk kemudian perlahan-lahan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga semua ajaran yang ada di dalam Al-Quran bisa tersampaikan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar dengan melalui perilaku maupun sikap-sikap yang telah diajarkan Allah SWT melalui Al-Quran.

Lalu, apa saja keutamaan bagi mereka yang rajin untuk membaca Al-Quran?

  • Memberikan Syafaat Pada Ahlinya Di Akhirat

Dengan membaca Al-Quran, maka dapat memberikan syafaat bagi para ahlinya yang telah dipanggil Allah SWT. Hal tersebut dijelaskan di dalam hadits riwayat Muslim, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan membaca Al-Quran akan menjadi syafaat untuk para ahlinya ketika kiamat tiba. Begitu pun dengan hadits riwayat Ahmad dan Al-Hakim melalui sabda Nabi Muhammad SAW bahwa melalui puasa dan Al-Quran dapat memberikan syafaat pada seorang hamba ketika kiamat datang.

  • Al-Quran Adalah Obat

Al-Quran merupakan obat yang manjur untuk menyembuhkan penyakit. Hal tersebut dijelaskan di dalam hadits riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud bahwa disarankan untuk menggunakan dua obat, yakni madu dan Al-Quran.

  • Berkumpul Dan Mengkaji Al-Quran Akan Mendapatkan Pahala

Dijelaskan di dalam hadits riwayat Abu Dawud bahwa mereka yang membaca Al-Quran dan mengkajinya dalam sebuah perkumpulan, maka baginya akan diberikan rahmat dan ketenangan, diliputi para malaikat, dan akan mendapatkan sanjungan dari Allah SWT di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.

  • Berikan Ketenteraman Hati

Keutamaan membaca Al-Quran adalah mampu untuk membuat hati para pembacanya merasa tenteram. Dijelaskan di dalam Al-Quran surah Ar-Ra’d ayat 28, bahwasanya dengan mengingat Allah SWT lah, maka hati akan menjadi tenteram. Dan itu adalah janji Allah SWT yang tidak mungkin untuk diingakari.

Adab Membaca Al-Quran

Sebagai kitab suci, ketika membaca Al-Quran pun memiliki adab yang harus diperhatikan. Sehingga proses membaca tersebut akan dilimpahi rahmat oleh SWT. Bagaimana adab ketika membaca Al-Quran?

  • Suci

Adab yang utama adalah mensucikan diri dengan cara berwudhu dan bebas dari hadas besar. Persiapkan agar baju, badan, dan tempat untuk membaca Al-Quran dari keadaan yang bersih.

  • Membaca Taawudz

Membaca taawudz disunnahkan sebelum membaca Al-Quran agar pembaca Al-Quran dapat terhindarkan dari sifat yang ujub dan riya, serta selama membacanya akan selalu dalam perlindungan Allah SWT.

  • Tartil

Bacalah Al-Quran dengan cara yang tartil atau secara perlahan-lahan dengan memperhatikan hak dan hukum-hukumnya bacaan Al-Quran. Sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Quran surah Al-Muzzamil ayat 4 agar membaca Al-Quran secara perlahan-lahan.

  • Menghayati Isi Dan Kandungan Ayat

Jika membaca Al-Quran dengan penuh penghayatan dan berusaha memahami isi kanndungannya, maka proses pengamalan dari Al-Quran pun lebih baik.

  • Mengamalkan

Inilah anjuran kepada mereka setelah membaca Al-Quran adalah untuk mengamalkannya. Sebagaimana digambarkan di dalam hadis riwayat Bukhari, bahwa terdapat seorang laki-laki yang tidak mengajarkan Al-Quran, maka siksaan lah yang ia dapatkan.

Keistimewaan Bagi Para Penghafal Al-Quran

Mereka para penghafal Al-Quran dengan cara menghafal Al-Quran masing-masing yang dalam Bahasa Arab disebut dengan hafiz dan hafizah merupakan orang-orang yang memiliki keistimewaan dan berbeda dengan yang lainnya. Apa saja keistimewaan para penghafal Al-Quran?

Pertama, para penghafal Al-Quran akan diberi kemudahan untuk melakukan segala hal. Sebagaimana dalam hadits riwayat Ahmad, bahwa para ahli Al-Quran adalah keluarga Allah SWT yang telah dipilih-Nya.

Kedua, para penghafal akan lebih mudah untuk mencerna pelajaran yang didapatkan. Dengan menghafal Al-Quran maka akan mampu untuk mencerdaskan otak, menghilangkan depresi, dan sebagainya.

Ketiga, bahwa para penghafal Al-Quran akan ditempatkan Allah SWT di surga sesuai dengan banyaknya ayat yang dihafal.

Keempat, bahwa Nabi Muhammad SAW akan menjadi saksi bagi mereka yang menghafalkan Al-Quran.

Usia Efektif Menghafal Al-Quran

Sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk mempelajari Al-Quran maupun menghafalnya. Untuk menghafal pun, saat ini sudah banyak pengajar atau guru yang menyajikan cara menghafal Al-Quran agar lebih memudahkan. Namun ada usia yang memang ideal dan tepat untuk melakukan proses menghafal Al-Quran. Karena nantinya tidak hanya akan menghafal, tetapi dalam segi bacaan pun atau makhorijul huruf juga harus diperbaiki. Panjang pendek dari setiap huruf arab yang diucapkan tentu memiliki arti yang berbeda. Sehingga harus sangat diperhatikan dengan serius agar tidak menjadi salah arti.

Usia yang ideal untuk menghafal Al-Quran adalah rentang usia 5 tahun hingga 25 tahun. Di saat usia itulah menjadi masa yang tepat untuk bisa menghafalkan. Jika terlalu dini, hal itu bisa menyulitkan bagi sang anak akan pengucapan huruf. Dan jika usia sudah semakin tua, maka daya ingat pun juga semakin menurun.

Cara Menghafal Al-Quran

Menghafalkan Al-Quran membutuhkan keikhlasan, kesungguhan, dan ketulusan sehingga setiap ayat yang merasuk bukan saja ke dalam pikiran, tetapi juga sampai kepada hati. Berikut adalah cara menghafal Al-Quran.

  • Niat Dan Ikhlaskan Hati

Niat haruslah lurus karena semua adalah karena Allah SWT tanpa ada tujuan lain. Hindarkan dari tujuan untuk menjadi riya dan sebagainya yang dapat menjadi penghalang dalam proses menghafal.

  • Memperbaiki Bacaan

Sebelum menghafal, sebaiknya memperbaiki bacaan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan. Sehingga pahala yang didapat pun tidak akan berkurang.

  • 2 Metode Menghafal Al-Quran

Ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al-Quran, namun ada 2 metode yang bisa digunakan, yakni menghafal per halaman dan menghafal per ayat.

  • Gunakan 1 Jenis Mushaf

Usahakan untuk menggunakan 1 jenis mushaf. Karena ada banyak mushaf dari berbagai penerbit dengan tampilan berbeda yang dikawatirkan dapat mempengaruhi hafalan.

  • Murojaah

Murojaah atau membacanya secara berulang-ulang setiap ayat yang dihafal akan semakin mempertajam atau semakin melekat di ingatan, karena sel-sel otak membangun link antar sel (myelin) dan sehingga hafalan menjadi kuat.

Membaca Al-Quran, menghafalnya, dan mengamalkannya akan membuat para penghafal Al-Quran ini selalu dilingkupi kebaikan dan kasih sayang Allah SWT. Namun, untuk menjadi hafiz dan hafizoh tentu membutuhkan keikhlasan hati yang besar sehingga semuanya hanya tertuju untuk Allah SWT.